Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua
istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang
umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa
dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk
penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang
telah di luar batas dosis.
Hingga kini
penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa
didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan
genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua dan pemerintah
khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas
narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia
SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang
paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari
pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya
untuk selalu menjauhi Narkoba.
Faktor Pendorong Penyalahgunaan Narkoba di kalangan Remaja
Permasalahan Penyalahgunaan Narkoba merupakan permasalahan yang demikian
komplek yang merupakan hasil interaksi 3 (tiga) faktor, yaitu:
1. Faktor Individu
Faktor individu meliputi:
- Aspek Kepribadian
Tingkah laku anti sosial antara lain : keinginan untuk
melanggar, sifat memberontak, tak ingin hal
yang besifat otoritas, menolak nilai-nilai tradisional, mudah kecewa, tidak
sabar serta adanya keinginan diterima di kelompok pergaulan, dan untuk
bergembira.
Kecemasan dan depresi antara lain: tidak mampu
menyelesaikan kesulitan hidup, menghindari rasa cemas, dan depresi, sehingga
melarikan diri ke penyalahgunaan Narkoba.
- Aspek Pengetahuan
Sikap dan
kepercayaan antara lain: mengikuti orang lain, tidak mengetahui bahaya
Narkoba, ingin coba-coba agar diterima di lingkungan pergaulan.
- Keterampilan berkomunikasi menolak tekanan teman sebaya.
- Faktor genetik.
2. Faktor Lingkungan/Sosial
Faktor lingkungan/sosial antara lain: kondisi
keluarga/orang tua, pengaruh teman/kelompok sebaya, faktor sekolah, pengaruh
iklan, dan kehidupan masyarakat modern.
3. Faktor Ketersediaan
Faktor ketersediaan antara lain:
tersedia dimana-mana dan mudah diperoleh karena maraknya peredaran Narkoba,
Indonesia sudah sebagai produsen Narkoba, bisnis Narkoba yang menjanjikan
keuntungan besar, kultivasi gelap ganja di beberapa daerah di Indonesia serta
penegakan hokum yang belum tegas dan konsisten.
Ciri-Ciri Seorang Pecandu Narkoba
A. Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Berat badan menurun drastis (malnutrisi)
- Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman.
- Tangan penuh dengan bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan tanda bekas luka sayatan.
- Goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan.
- Buang air besar dan kecil kurang lancar.
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
- Sering menguap, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan keringat berlebihan.
- Mengalami nyeri kepala dan mengalami nyeri pada sendi.
- Gangguan pada sistem saraf.
- Menurunnya fungsi sistem kerja organ tubuh.
B. Perubahan Psikologis
- Sangat sensitif dan bosan.
- Bila ditegur atau dimarahi, menunjukkan sikap membangkang.
- Emosi naik turun serta tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar kepada siapa saja.
- Perubahan perilaku yang negatif.
- Mengalami kegaduhan (hiralitas).
- Menurunnya semangat, sehingga timbulnya gejala amotivasional.
- Tidak peduli terhadap lingkungan (apatis).
- Tingkat emosi yang labil.
- Cemas yang berlebihan.
C. Perubahan Perilaku Sosial
- Malas dan sering melalaikan tanggung jawab.
- Sering bohong dan ingkar janji.
- Sikap cenderung manipulasi.
- Waktu di rumah sering dihabiskan di kamar tidur.
- Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan kamanan masyarakat.
- Meningkatnya tindak kejahatan, termasuk kerusuhan, separatisme, dan terorisme.
- Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bagi keluarga, penegakan hukum, dan perawatan serta pemulihan si penderita.
- Menghancurkan kualitas daya saing bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Remaja
- Bagi Diri Sendiri
- Fungsi otak dan perkembangan normal remaja terganggu, mulai dari ingatan, perhatian, resepsi, perasaan, dan perubahan pola motivasinya.
- Menimbulkan ketergantungan, overdosis, gangguan pada organ tubuh, seperti: hati, ginjal, paru-paru, jantung, lambung, reproduksi, serta gangguan jiwa.
- Perubahan pada gaya hidup dan nilai-nilai agama, sosial dan budaya, misalnya tindakan asusila, asosial, bahkan antisosial.
- Akibat jarum suntik yang tidak steril dapat terkena HIV Aids, radang pembuluh darah, jantung, hepatitis B dan C, tuber colose.
- Bagi Keluarga
- Orang tua menjadi malu, sedih, merasa bersalah, marah, bahkan kadang-kadang sampai putus asa.
- Suasana kekeluargaan berubah tidak terkendali karena sering terjadi pertengkaran, saling mempersalahkan, bermusuhan, dll.
- Uang dan harta habis terjual, serta masa depan anak tidak jelas karena putus sekolah dan menganggur.
- Bagi Masyarakat
- Lingkungan menjadi rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
- Kriminalitas dan kekerasan meningkat.
- Ketahanan kewilayahan menurun.
Sekian dari saya... Terima kasih...
^^Semoga Bermanfaat^^
0 komentar on "Dampak Penyalahgunaan Narkoba"
Posting Komentar